Kamis, 02 Juli 2015

Wonderful Indonesia - Flora di Taman Nasional Punti Kayu

flora yang beranekaragam, diantaranya petai cina (Leucaena leucocephala), pohon beringin, pinus, akasia, angsana, bambu pagar dan lain-lain, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Leucaena leucocephala
Klasifikasi
Kingdom                : Plantae
Divisi                      : Magnoliophyta
Kelas                      : Magnoliopsida
Ordo                       : Fabales
Family                    : Fabaceae
Genus                     : Leucaena
Spesies                    : Leucaena leucocephala



Petai
Petai cina merupakan jenis tumbuhan perdu dari suku Fabaceae (Leguminosae, polong-polongan) memiliki ujung daun yang tumpul dan pertulangan daun yang menyirip. Menurut Tjitrosoepomo (1993), tepi daun yang tumpul (obtusus) merupakan tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju kesuatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut ysng (lebih besar dari 90o), sering kita jumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau sudip. Daun-daun yang bertulang menyirip, mempunyai satu ibu tulang daun. Dari ibu tulang ini muncullah cabang-cabang, sehingga susunannya seperti sirip-sirip pada ikan, oleh sebab itu dinamakan bertulang menyirip.

2.    Ficus benjamina
Klasifikasi
Kingdom              : Plantae
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Ordo                     : Urticales
Family                  : Moraceae
Genus                   : Ficus
       Spesies                 : Ficus benjamina

Pohon beringin merupakan jenis pohon perdu, Tumbuhan berbentuk pohon besar ini sering kali dianggap suci dan melindungi penduduk setempat.Pohon Beringin ciri khususnya yaitu memiliki akar gantung untuk menyerap udara, daunnya banyak untuk memperbanyak fotosintesis. Akarnya kuat untuk menopang tubuhnya, mempunyai batang yang besar, mempunyai akar nafas. Menurut Steenis (1987), pohon  biasanya memiliki daun berupa helaian, bisa juga serupa kulit. Pohon, memiliki tinggi 20-60 m. Memiliki ranting bulat, pada ujung menjadi pipih, dan kuncup ujungnya tidak lancip. Daun pada pohon dapat dikatakan berhadapan pada umumnya, helaian daun sedikit demi sedikit menyempit menjadi tangkai daun yang pendek, bentuk lenset, dan membujur.

3.    Acacia mangium
Klasifikasi
Kingdom              : Plantae
Divisi                    : Spermatophyta
Kelas                    : Coniferae
Ordo                     : Fabales
Family                  : Fabaceae
Genus                   : Acacia
       Spesies                 : Acacia mangium


Pada umumnya Acacia mangium mencapai tinggi lebih dari 15 meter, kecuali pada tempat yang kurang menguntungkan akan tumbuh lebih kecil antara 7 - 10 meter. Pohon A. mangium yang tua biasanya berkayu keras, kasar, beralur longitudinal dan warnanya bervariasi mulai dari coklat gelap sampai terang.Batang pohon Acacia mangiumkeras, kokoh dan kuat. Menurut Tjitrosoepomo (1993), pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah. Batang memiliki fungsi sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah keatas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas kebawah.

4.    Pinus merkusii
Klasifikasi
Kingdom              : Plantae
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas                    : Coniferae
Ordo                     : Pinales
Family                  : Pinaceae
Genus                   : Pinus
       Spesies                 : Pinus merkusii

Pinus memiliki ciri khas yaitu memiliki batang utama silindris, lurus dalam tegakan rapat serta memiliki alur yang dalam, cabang-cabang membentuk putaran yang teratur, tinggi bebas bebas cabang bisa mencapai 10-25 meter, memiliki bentuk daun jarum dengan jumlah dua helai yang dapat bertahan lebih dari 2 tahun dengan tepi daun bergerigi halus, bunga berbentuk stobili jantan dan betina. Menurut Steenis (1987), pohon pinus memiliki tinggi 20-40 m. Daun dalam bentuk berkas dua. Berkas jarum sebenarnya merupakan tunas yang sangat pendek yang tidak tumbuh pada pangkalnyadikelilingi oleh suatu sisik yang berupa selaput tipis panjangnya lk 0,5 cm. Bunga jantan panjangnya lk 2 cm, pada tunas yang muda terdapat tumpukan bebentuk bulir.

5.    Areca catechu
Klasifikasi
Kingdom              : Plantae
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas                    : Liliopsida
Ordo                     : Arecales
Family                  : Arecaceae
Genus                   : Areca
       Spesies                 : Areca catechu

Pinang adalah sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian timur. Batang pohon pinang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan diameter lk 15 cm, meski ada pula yang lebih besar. Tajuk tidak rimbun. Menurut Masduki (1996), kandungan kimia dari biji pinang adalah gula 50-60%, lipid 15%, tanin 15% dan 0,2-0,5 % alkaloid (arekolin, arekaidin, guvasin (tetrahidronicotinic acid) dan guvakolin,. Pada pohon pinang terdapat golongan tanin, sitosterol, karbohidrat, saponon dan karotenoid. Selain itu, ekstrak buah pinang selain mengandung tanin, juga senyawa flavan, fenolik, asam galat, getah, lignin minyak menguap dan tidak menguap dan garam.Kandungan tanin biji pinang sebesar 15%.

6.    Bambusa tuldoides
    Klasifikasi
Kingdom                : Plantae
Divisi                      : Magnoliophyta
Kelas                      : Magnoliopsida
Ordo                       : Cyperales
Family                    : Poaceae
Genus                     : Bambusa
     Spesies                   : Bambusa tuldoides

Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam. Tanaman bambu memiliki batang yang berbuku-buku dan beruas. Menurut Tjitrosoepomo (1993), pada umumnya batang memiliki sifat umumnya bebentuk panjang bulat seperti silinder, terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun. 

7.    Pterocarpus indicus
     Klasifikasi
Kingdom                : Plantae
Divisi                      : Magnoliophyta
Kelas                      : Magnoliopsida
Ordo                       : Fabales
Family                    : Fabaceae
Genus                     : Pterocarpus
    Spesies                    : Pterocarpus indicus

Angsana atau sonokembang (Pterocarpus indicus) adalah sejenis pohon penghasil kayu berkualitas tinggi dari suku Fabaceae. Pohon angsana dapat berperan sebagai peneduh jalan dikota. Menurut Suhadiyah (2011), partikel-partikel logam berat yang menempel pada permukaan daun akan tercuci oleh hujan. Hujan juga dapat menurunkan konsentrasi kadar partikel Pb yang melayang-layang di udara, sehingga dapat mencuci partikel higroskopis yang berukuran 20-30 mm serta debu-debu yang berukuran lebih kecil lagi. Keadaan udara yang lebih kering dengan suhu yang cenderung meningkat serta angin yang bertiup lambat serta curah hujan yang rendah, menyebabkan polutan cenderung meningkat karena tidak terjadipengenceran polutan di udara.

8.    Thuja orientalis
    Klasifikasi
Kingdom                : Plantae
Divisi                      : Coniferophyta
Kelas                      : Pinopsida
Ordo                       : Pinales
Family                    : Cupressaceae
Genus                     : Thuja
Spesies                    : Thuja orientalis

Suku cemara-cemaraan atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis tetumbuhan. Sebagian besar suku ini terdapat di Belahan Bumi Selatan, terutama di wilayah tropis Dunia Lama, termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik. Menurut Steenis (1987), daun pada pohon berupa helaian, dau berbentuk jarum. Memiliki bunga berkelamin dua. Bunga memiliki banyak sisik kerucut yang berjejal rapat dan tersusun spiral, memiliki perisai diujung dengan satu bakal biji pada sisi atas bunga. Sisik-sisik ini terdapat dari atas dengan bakal biji dan mendukung bentuk sisik buah. Pada saat buanga atau buah sudah tua atau masak, maka akan jatuh ketanah. Beberapa spesies ada yang bersayap tetapi ada juga yang tidak bersayap.

9.    Mimosa pudica
    Klasifikasi
Kingdom                : Plantae
Divisi                      : Magnoliophyta
Kelas                      : Magnoliopsida
Ordo                       : Fabales
Family                    : Fabaceae
Genus                     : Mimosa
     Spesies                   : Mimosa pudica

Keunikan dari tanaman putri malu ini adalah bila daunnya disentuh, ditiup, atau dipanaskan akan segera menutup. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh. Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit. Menurut Jenova (2009) tumbuhan berdaun majemuk menyirip dan daun bertepi rata inimemiliki letak daun yang berhadapan serta termasuk dalam suku polongpolongan. Tumbuh di pinggir jalan, tanah lapang, cepat berkembang biak,tumbuh tidur di tanah, kadang-kadang tegak. Batang bulat, berbulu, dan berduri. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, warna hijau (ada yang warna kemerah- merahan). Bila daun disentuh akan menutup (sensitive plant). Bunga bulat seperti bola, warna merah muda, bertangkai.

10.        Sansevieria trifasciata
     Klasifikasi
Kingdom                : Plantae
Divisi                      : Magnoliophyta
Kelas                      : Liliopsida
Ordo                       : Liliales
Family                    : Agavaceae
Genus                     : Sansevieria
     Spesies                   : Sansevieria trifasciata

Jenis tumbuhanSansevieria trifasciatabiasa disebut dengan tumbuhan lidah mertua ini, memiliki bentuk daun memanjang dan runcing pada bagian ujungnya. Tumbuhan lidah mertua umumnya berwarna hijau tua dengan corak pada daun yang unik, memiliki struktur daun yang keras dan kaku, berakar tunggang. Tumbuhan ini pada beberapa spesies terdapat bunga.Tumbuhan ini dapat tumbuh pada daerah yang beriklim tropis. Menurut Steenis (1987), daun jenis pandan-pandanan daun tersusun rapat, dengan pangal memeluk batang, daun bebentuk garis, dan bertulang daun sejajar pada waktu rontok akan meninggalkan bekas seperti cincin. Bunga berkelamin satu, kerapkali berumah tanpa hiasan bunga, daun pelindung berkembang dengan baik.

11.    Caladium bicolor
     Klasifikasi
Kingdom                : Plantae
Divisi                      : Spermatophyta
Kelas                      : Monocotyledoneae
Ordo                       : Arales
Family                    : Araceae
Genus                     : Caladium
Spesies                    : Caladium bicolor

Tanaman Caladium bicolormerupakan jenis tumbuhan berpelepah dan tergolong dalam jenis tumbuhan yang memiliki pelepah. Tumbuhan ini biasanya tumbuh pada daerah yang lembab karena membutuhkan air yang banyak untuk tumbuh. Menurut Tjitrosoepomo (1993), Caladium secara alami tumbuh di hutan-hutan tropis yang rindang, subur, dan lembab. Lokasi tumbuhnya antara lain di pinggir sungai, di bawah pohon besar, dan tempat-tempat berongga yang lembab pada ketinggian 0- 1000 m dpl. Tanaman ini menyukai suhu 21-31oC, pada suhu di bawah 15oC Caladium akan mati secara perlahan-lahan dan pada suhu diatas 32oC umbinya akan tumbuh menciut


Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar