Taman Nasional Punti Kayu memiliki beberapa jenis hewan yang dipelihara dan terawat dengan baik. Berikut saya coba tampilkan beberapa koleksi hewan di Taman Nasional Punti Kayu
1.
Equus caballus
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Perissodactyla
Family :
Equidae
Genus :
Equus
Spesies :
Equus caballus
Kuda
termasuk golongan hewan dalam filum Chordata yaitu hewan yang bertulang
belakang, kelas mamalia yaitu hewan yang menyusui anaknya, ordo Perissodactyla
yaitu hewan berteracak tak-memamah biak, famili Equidae, dan spesies Equus
caballus. Menurut Cunha (1991), Populasi ternak di Indonesia mengalami kenaikan,
tetapi ada beberapa jenis ternak yangmengalami penurunan. Kuda merupakan
salahsatu ternak yang mengalami penurunanpopulasi. Penurunan populasi ini
terjadi karenafungsi kuda sebagai alat transportasi telahbanyak digantikan oleh
kendaraan bermotor,selain tingginya angka pemotongan kudasebagai sumber pangan.
Angka pemotongankuda sebagai sumber daging di Indonesiacukup tinggi.
2.
Crocodilus porosus
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Crocodilia
Family :
Crocodilidae
Genus :
Crocodilus
Spesies :
Crocodilus porosus
Buaya
adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi
seluruh spesies anggota suku Crocodylidae. Buaya umumnya menghuni habitat
perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya, namun ada
pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Makanan utama buaya adalah
hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil dan mamalia,
kadang-kadang juga memangsa moluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya.
Menurut Klappenbach (2013), reptil adalah hewan vertebrata yang terdiri dari
ular, kadal cacing, kadal,buaya, Caiman, buaya, kura-kura, penyu dan tuatara.
Ada sekitar 7900 spesiesreptil hidup sampai saat ini yang mendiami berbagai
tipe habitat beriklim sedangdan tropis termasuk padang pasir, hutan, lahan
basah air tawar, hutan bakau danlaut terbuka.
3.
Aix galericulata
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Aves
Ordo :
Anseriformes
Family :
Anatidae
Genus : Aix
Spesies :
Aix galericulata
Bebek
memiliki postur tubuhnya pendek, dengan posisi tubuh mendatar, gemuk, dan
geraknya lambat. Bebek memiliki pertumbuhan badanyang sangat cepat, pada umur 3
bulan, berat badan mentog jantan bisa mencapai 4 – 4,5 kg. Karena
pertumbuhannya yang cepat dan bobotnya yang tinggi ini, maka bebek jantan
sangat potensial untuk usaha peternakan khususnya usaha penyediaan daging.
Menurut Rahayu (2009), bebek betina biasanya mulai bertelur pada usia 6 – 7.
bulan. Produksi telurnya relatif tinggi untuk kategori unggas mengeram, yaitu
sekitar 90 – 120 butir per tahun. Dalam satu periode bertelur, bebek betina
bisa menghasilkan telur sekitar 15 – 18 butir. Induk bebek betina juga memiliki
sifat mengeram yang baik. la mampu mengeram secara berturut-turut sampai tiga
periode.
4.
Oryctolagus cuniculus
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo :
Lagomorpha
Family :
Leporidae
Genus : Oryctolagus
Spesies :
Oryctolagus cuniculus
Kelinci dapat
digolongkan dalam ordo Lagomorpha,ordo
ini dibedakan lagi menjadi 2 famili yaitu ochtonidae dan Leporida.kelinci terbagi pada dua golongan yaitu kelinci
liar dan kelinci bebas. Keunikan yang di
miliki kelinci ini yaitu pada bulu nya, dimana bulu nya akan berubah jika
memasuki musim dingin yaitu dari warna kekuningan menjadi warna kelabu. Menurut
Primatani Yogyakarta (2007), kelinci dapat terbagi menjadi beberapa macam jenis
dan ras diantaranya ras Alaska dari Jerman dan ras Anggora. Ras lain adalah
American Chincillia. Ras ini dibedakan lagi menjadi 3 tipe yaitu tipe standar,
tipe besar dan tipe giant (raksasa). Ada pula ras Dutch uang dikenal sebagai
jenis kelinci peliharaan atau kelinci hias, ras Himalayan, Flemish giant,
Havana, dll.
5.
Bufo sp
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo :
Anura
Family : Bufonidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo sp
Kodok tergolong dalam
ordo Anura, yaitu golongan amfibi tanpa ekor. Pada ordo Anura terdapat lebih dari 250 genus
yang terdiri dari 2600 spesies. Menurut Iskandar (1998), Bufo asper lebih
bersifat akuatik daripada terestrial. Berbeda dengan Bufo asper, Bufo divergens
juga di temukan di sekitar danau dan sungai. Namun, jika dilihat dari
selaputnya yang tidak penuh jenis ini lebih terestrial daripada akuatik. Bufo
parvus ditemukan di serasah hutan tipe habitat primer jauh dari perairan. Jenis
ini telah beradaptasi dengan habitat terestrial dengan ditandakan selaput kaki
yang tidak penuh. Leptophryne borbonica di temukan di sepanjang sungai hutan
primer dengan substrat batu atau kayu roboh. Arus air sungai di hutan primer
sedang dan jernih. Jenis ini dapat ditemukan dalamjumlah banyak di air yang
jernih.
6.
Macaca mulatta
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :Mamalia
Ordo :
Primata
Family :
Cercopithecidae
Genus :Macaca
Spesies :
Macaca mulatta
Di
Indonesia, sebaran populasi monyet cukup luas, termasuk di wilayah palembang di
Taman Nasional Punti Kayu. Menurut
Suprijatna (2000), Indonesia termasuk salah satu negarapengeksport
monyet terbesar di dunia. Berbagai manfaat sumber daya biologi inidimanfaatkan,
diantaranya yang terbesar untuk penelitianbidang farmasi dan kedokteran
(farmacy and biomedicalreseach). Selain itu satwa liar ini jugabisa memberikan
manfaat yang tidak kecil dalam gatra kepariwisataan. Beberapa daerah tujuan
wisata memiliki daya tarikdikarenakan adanya satwa liar monyet ini. Nilai
sumber daya hayati yang berupasatwaliar termasuk monyet, ternyata memiliki
nilai yangtidak kecil, termasuk nilai yang dapat dihitung dan tidakdapat
dihitung dengan ukuran nilai uang.
7.
Macaca fascicularis
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :Mamalia
Ordo :
Primata
Family :
Cercopithecidae
Genus :Macaca
Spesies :
Macaca fascicularis
Indonesia
adalah salah satu negara yang mempunyaiberagam spesies primata, dimana 20% dari
spesiesprimata di dunia dapat ditemukan di kepulauan Indonesia. Menurut
Budayasih (1993), Habitat M. fascicularissering
berinteraksi langsung dengan masyarakatdan pengunjung sehingga keadaan ini
dapat berpengaruhterhadap perilaku hewan tersebut, terutama aktivitas(perilaku)
hariannya. Lebih jauhdijelaskan bahwa habitat kera yang sering
bersentuhandengan manusia (semi range) berpengaruh terhadapperilaku kera.
Perilaku istirahat, makan, bergerak dan groomingmerupakan perilaku yang umum
dilakukan oleh keraekor panjang di berbagai tempat, sebagai salah satuperilaku
untuk penentuan teritorial. perilaku kawindilakukan pada periode aktif dimana
periode tersebuttidaklah teratur dan hanya terjadi pada waktu tertentu.Perilaku
istirahat banyak dilakukan di kelompokdepan dan belakang, sedangkan perilaku
bergerakbanyak dilakukan di kelompok tengah. Hal ini berkaitandengan perbedaan
frekuensi interaksi kera denganpengunjung.
8.
Spesies
kupu-kupu A
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :Insekta
Ordo : Lepidoptera
Ciri-ciri khas
kupu-kupu adalah mempunyai dua pasang sayap membranus, tertutup sisik dan
biasanya warnanya menarik, cemerlang dengan pola yang teratur. Sisik-sisik pada
sayap mudah terlepas seperti debu bila terpegang dan tidak mempunyai frenulum.
Menurut Sutra (2012), Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversity.
Keadaan alam Indonesia dengan iklim tropis menjadi habitat yang cocok bagi
berbagai flora dan fauna. Salah satu fauna tersebut yaitu kupu-kupu, yang
diperkirakan sekitar 4.000-5.000 jenis, namun sampai saat ini baru setengahnya
yang sudah diketahui jenisnya.
Setelah proses
metamorfosis selesai, kupu-kupu akan menggunakan cairan khusus yang
diformulasikan untuk melunakkan kepompong. Kepompong yang melunak akan terlihat
transparan, ketika kepompong telah melunak, mereka menggunakan cakar tajam
mereka untuk merobek kepompong dan keluar dari sana . menurut Efendi (2009),banyaknya
kupu-kupu pada suatu daerah dipengaruhi oleh penyebaran danbanyaknya tumbuhan
pakan. Dimana, keberadaan kupu-kupu sangat bergantung pada tumbuhan pakannya,
baik sebagai inang bagi larva maupun sebagai sumber nektar bagi imago.
9.
Spesies
kupu-kupu B
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo :
Lepidoptera
Kupu-kupu
termasuk dalam ordo Lepidoptera.Hampir semua jenis Lepidoptera mempunyai
struktur tubuh atau anatomi yang sama. Menurut Saputro (2007),kupu-kupu
merupakan salah satu satwa penyerbuk pada proses pembuahan bunga. Secara
ekologis hal ini turut memberi andildalam mempertahankan keseimbangan
ekosistem, sehingga perubahan keanekaragaman dan kepadatan populasinya dapat
dijadikan sebagai salah satu indikator kualitas lingkungan.
Kupu-kupu
sangat bergantung pada keanekaragaman tanaman inang, sehingga memberikan
hubungan yang erat antara keanekaragaman kupu-kupu dengan kondisi habitatnya.
Menurut Syam (2012), berbagai penelitian mengenai nilai etnik kupu-kupu Rokan
telah banyak diteliti dan pengidentifikasian beberapa jenis kupu-kupu telah
dilakukan. Namun, penelitian mengenai keanekaragaman kupu-kupu belum pernah
dilakukan. Untuk itu, seiring fungsinya sebagai sarana informasi pendidikan, maka
pada kawasan ini diperlukan adanya pengembangan informasi melalui berbagai
penelitian terkait.
10.
Scylla serrata
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Columbiformes
Family :
Columbidae
Genus :
Streptopelia
Spesies : Streptopelia bitorquata
Burung Streptopelia
bitorquata memiliki warna hitam keabu-abuan, dengan kaki berwarna merah dan
mata berwarna biru. Menurut Elvidasari (2005), Salah satu penyebab kemelimpahan
burung pada suatu lokasi adalah ketersedian bahan makanan. Bahkan beberapa
kelompok burung dapat hidup lestari hingga saat ini disebabkan telah berhasil
menciptakan relung yang khusus bagi dirinya sendiri untuk mengurangi kompetisi atas
kebutuhan sumber daya dan sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi lingkungan.
Egretta garzetta, E. sacra, dan Ardea cinerea merupakan burung air yang biasa
mencari mangsa di daerah pesisir pantai atau muara sungai yang berlumpur.
Ketiganya merupakan pemangsa ikan dan umumnya memiliki kebiasaan khusus dalam
mencari makan, yaitu dengan cara berdiri pada suatu tempat atau mengikuti
mangsa.
11.
Python reticulatus
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Family :
Pythonidae
Genus :
Python
Spesies : Python reticulatus
Ular phyton merupakan
kelas reptil berupa ular tak berbisa yang berukuran besar dan memiliki ukuran
tubuh terpanjang di antara ular lain. Ukuran terbesarnya dikatakan dapat
melebihi 6.95 meter. Lebih panjang dari anakonda (Eunectes), ular terbesar dan
terpanjang di Amerika Selatan. Menurut Klappenbach (2013), Reptil adalah hewan
vertebrata yang terdiri dari ular, kadal cacing, kadal, buaya, Caiman, buaya,
kura-kura, penyu dan tuatara. Ada sekitar 7900 spesiesreptil hidup sampai saat
ini yang mendiami berbagai tipe habitat beriklim sedangdan tropis termasuk
padang pasir, hutan, lahan basah air tawar, hutan bakau danlaut terbuka. Variasi
dan keunikan-keunikan reptil mampu menarik perhatian para pecinta satwa untuk
menangkarkan dan mengembangbiakkan reptil.
12.
Gallus gallus domesticus
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Galliformes
Family :
Phasianidae
Genus :
Gallus
Spesies :
Gallus gallus domesticus
Gallus
gallus domesticus adalah unggas yang biasa dipelihara
orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Menurut
Suprijatna (2005), untuk menghindari kebisingan, penyebaran penyakit dan polusi
bau, jarak kandang harus cukup jauh dari pemukiman penduduk. Jarak kandang
dengan pemukiman minimal satu kali lebarkandang atau sekitar 6 meter. Kandang
dengan tipe litter pengelolaannya lebihmudah dan praktis, hemat tenaga dan
waktu, lantai kandang relatif tahan lama,lantai tidak mengakibatkan telapak
kaki ayam terluka, dan mengeras serta littermerupakan media yang baik untuk
mencakar-cakar debu atau mandi debu yangmemberikan kenyamanan bagi ayam. Lokasi
kandang dekat dengan sumber air tetapi tidak becek serta sarana transportasi
mudah. Lokasi yang dipilih untuk peternakan harus tersedia sumber air yang
cukup, terutama.
13.
Anax imperator
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo :
Neuroptera
Family :
Aeschnidae
Genus :
Anax
Spesies : Anax imperator
Capung adalah kelompok
serangga yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Menurut Borror et al., (1992), Capung (Odonata) banyak
dijumpai di ekosistem persawahan, sehingga memiliki peranan penting pada
ekosistem tersebut. Capung dapat berfungsi sebagai seranggapredator, baik dalam
bentuk nimfa maupun dewasa, dan memangsa berbagai jenis seranggaserta organisme
lain termasuk serangga hama tanaman padi, seperti: penggerek batang padi(Chilo sp), wereng coklat (Nilaparvata lugens), dan walang sangit (Laptocorisa acuta).
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar